Meski sudah ada 2 box kanan kiri, ternyata masih kurang juga ketika touring yang mesti bawa perangkat lenong yang cukup banyak. Ga terlalu banyak sih, 2 buah pannier kemarin, pannier kiri biasanya berisi toolbag, sepatu, jas hujan, kotak P3K dan juga tankbag kalau pas hujan. Sedangkan bagian kanan berisi laptop + peralatan kerja, kamera serta pakaian.

[lightbox full=”http://i1327.photobucket.com/albums/u665/WishWebmaster/givie20n/givi1_zps3drav5ci.jpg~original”][/lightbox]

Terasa desak-desakan tuh semua barang. Padahal juga sudah di tata serapi mungkin dan beberapa sudah mempunyai tempat sendiri-sendiri spt dalam tas kecil, tas besar maupun box kecil-kecil. Tapi masalah mulai timbul ketika sepatu dah kotor, jas hujan basah, masa’ ya harus dicampur sama beberapa barang lain yang ga boleh basah. Meski plastik selalu tersedia, tapi tetep aja jadi bau bahkan rembes dan terkesan acak-acakan.

[lightbox full=”http://i1327.photobucket.com/albums/u665/WishWebmaster/givie20n/givi2_zpsal1cplbg.jpg~original”][/lightbox]

Oleh karena itu (dan juga racun tentunya 😀 ), dengan mahar 525 ribu rupiah, ditebuslah givi seri sejuta umat, yakni E20N dari Bang Yus Givi Solo. Paket dapat box itu sendiri plus base plat dan langsung dipasang ama empunya warung di TKP di sekitar kampus UNS.

[lightbox full=”http://i1327.photobucket.com/albums/u665/WishWebmaster/givie20n/givi3_zpsqekbrotz.jpg~original”][/lightbox]

Top box ini nantinya dipakai buat tempat sepatu, jas hujan, jacket dan barang-barang ringan lainnya karena meski kapasitas nya up to 39 ltr, tapi berat maksimal cuman 3 kg aja. Pemasangan base plat tidak menemui kendala, karena memang saya sudah pasang bracket top box sebelumnya.