Review Shell Advance AX7 Setelah 300km

, , ,

[dropcap]T[/dropcap]rip meter sudah menunjukkan angka 300-an km sejak ganti oli kemarin. Buat yang belum sempat baca postingan saya kemarin, silahkan aja langsung menuju tkp [button color=”red” size=”small” link=”http://khoirulimamudin.info/nyobain-oli-shell-advance-ax7″ target=”blank” ]disini[/button]. Setelah menempuh jarak 300 km lebih, berikut ini beberapa yang bisa saya kasih review. Review ini berdasar dari apa saya rasakan, mungkin berbeda antara saya dengan rider lainnya, maupun berbeda antara motor satu dengan motor yang lainnya juga. Disini saya sifatnya tidak melebihkan juga tidak menjelekkan, namun berdasarkan feeling yang di dapat dari pemakaian oli Shell Advance AX7 tersebut.

[lightbox full=”http://i1327.photobucket.com/albums/u665/WishWebmaster/shellax7/shellax71_zpsp88bzp0h.jpg~original”][/lightbox]

Akselerasi cukup smooth, di angka kilometer ini saya rasa hampir semua oli mesin (asal bukan palsu) biasanya rasanya hampir sama. Sama-sama smooth dan halus. Ya jelas, kan masih baru mas bro.. 😀 Tarikan instan tanpa perle munggu lama. Pengaruh visikotas 10W membuat mesin lebih mudah di starter di pagi hari.

Perpindahan gigi ketika masih dingin cukup halus, hampir tak terasa. Namun agak berbeda ketika mesin sudah panas, perpindahan gigi dari 1 ke 2, atau mengurangi dari 2 ke 1 cukup tersendat, dan kadang kala malah menuju gigi netral. Tapi selepas gigi 2 sampai 5, masih sangat halus. Perpindahan gigi terasa ketika habis dipake riding dan dalam kondisi panas, kemudian berhenti, agak susah pindah ke gigi netral.

Top speed tertinggi yang sempat saya raih dalam perjalan dari Boyolali menuju Solo dengan kondisi jalan cenderung menurun adalah 130kph di rpm 9500 (gigi4), dan arah sebaliknya sekitar 122kph di rpm dan gigi yang sama. Dibanding oli yang sebelumnya saya pake rutin, yakni Motul Gold, rasanya di kilometer awal ini sama-sama enak, ya kira-kira 11-12 lah.

Ketika mesin sudah sangat panas. Suara gemelitik klep yang memang saya stel longgar cukup terasa. Namun ketika masih dingin, haualuuuuss banget. Dalam perjalanan Boyolali-Solo, saya beberapa kali menyentuh angka redline hingga 10.000rpm. Tenaga masih ngisi, power masih dapet, dan tidak ada gejala ngedrop sama sekali. Cukup wah juga untuk oli yang dihargai 54rb per liter ini.

Sementara belum ditemukan gejala selip kopling mesi dipake bermacet-macet. Atau karna mungkin macetnya masih dalam batas toleransi. Ketika saya pake Motul Gold dulu pertama kalinya, dipake buat macet-macet naik dari Parakan ke Kledung, selip kopling lumayan parah, sampai saya mesti istirahat sebentar di tepi jalan.

Konsumsi BBM tidak begitu saya perhatikan, rasanya ga signifakan kayaknya. Dalam pengujian kemarin, bobot rider 78kg, ditambah pannier almu kanan kiri plus muatan yang diperkirakan +/- 4kg per boxnya. Busi menggunakan TDR Twin Iridium, 2  buah 9Power, BBM Pertamax.

Monggo buat mas bro yang pingin coba, rencana oli ini untuk pemakaian 700-1.000 km sesuai dengan jadwal saya ganti oli saya pasca [button color=”green” size=”small” link=”http://khoirulimamudin.info/nyobain-oli-shell-advance-ax7″ target=”blank” ]service besar[/button] di Warung DOHC beberapa waktu yang lalu. Dimana ganti oli pertama kemarin di posisi 300km.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.