Uji Kiprok DC L12 New Bluebox Untuk Touring Dan Harian

,

Melanjutkan posting saya soal Kiprok DC L12 New Bluebox yang lalu, berikut ini dapat saya review secara simple aja penggunaan kiprok tersebut untuk touring +/- 450km dan riding harian.

Test Touring +/- 450km

Tes pertama setelah pasang kiprok ini adalah tes dengan perjalanan jauh kira-kira +/- 450km PP dari Boyolali-Pemalang. Perjalanan dengan jarak sedang tersebut, sekali jalan biasanya saya tempuh kurang lebih 6 jam dengan istirahat minimal setiap 2 jam. Sekali jalan menempuh jarak sekitar 225 km. Sebelum berangkat saya pastikan kondisi aki penuh dengan mencharge-nya terlebih dahulu.

Seperti di artikel sebelumnya, voltage tertinggi yang saya dapat berada di kisaran 15,6v – 15,8v dengan beban minimal, yakni hanya low beam lampu depan 10W. Kondisi yang sama ketika menggunakan Kiprok DC L12 yang terdahulu bisa sampai >17v.

kiproktest1

Kondisi berhenti, digeber sampai 5000 rpm dengan beban low-beam lampu depan 10W

Ketika menempuh 2/3 jalan, saya coba tes di tempat dengan geber sampai 5000 rpm, hasilnya mendapatkan 12,6v seperti foto di atas dengan beban hanya low-beam 10W. Cukup selisih ketika dipakai jalan, dengan rpm yang sama, ketika dipakai jalan saya bisa mendapatkan >13v.

kiproktest2

Dengan semua beban nyala

Dengan cara yang sama saya test dengan menyalakan semua beban seperti lampu depan 10W, ditambah lampu kabut 12W, ditambah lampu worklight 18W sehingga total 40W saya dapatkan 11,3v. Dan ketika saya pakai untuk jalan, bisa mendapatkan >12v.

Untuk touring jarak jauh, kesimpulan saya kiprok ini cukup bisa diandalkan, gejala kelistrikan ngedrop alias kurang daya juga tidak ditemui. Bahkan ketika beban lampu semua nyala pun ketika lewat di tengah perkebunan yang notabene ga ada penerangan sama sekali, semua lampu saya dengan total 40W cukup wowww menerangi semua jalan dengan jelas (ga ada foto, coz malem, saya ragu untuk berhenti coz sepi sekali) dan masih menyisakan >12v yg terlihat di voltmeter. 

Test Riding Harian 

Setelah sampai rumah, selalu selang sehari setelahnya saya melakukan pengecekan rutin paska touring yakni selain ritual mandi wajib si pio, juga mengecek aki yg kebetulan aki basah. Ketika saya cek, ketinggian cukup berkurang hingga mendekati limit batas bawah. Wah berarti charge bekerja dengan baik, dan mungkin memang sedikit overcharge karena di jalan balik saya lebih sering test kiproknya untuk mendapatkan tegangan di atas 14,7V, dengan cara meminimalkan beban, sehingga mungkin ini yang menyebabkan air aki cepet susut. Untuk mengimbanginya saran saya menyalakan aksesoris lain aga didapat tengangan yang cukup friendly untuk aki yakni 13v – 14v.

Luar biasa, setelah saya tambahin air akinya dan iseng-iseng saya charge aki nya, hanya sekitar 2 menit langsung nyala ijo indikator di charger nya yang menandakan aki sudah penuh. Wah berarti pas touring kemarin, pengisian memang cukup josss, sehingga aki terjaga selalu penuh. Luar biasa 

Riding harian saya tidak banyak, paling hanya antar anak sekolah deket rumah dan sesekali agak jauh sampai ke solo. Aksesoris yang saya pasang selain beban lampu adalah alarm motor. Ketika motor tidak dinyalakan sama sekali lebih dari 3 hari, dipastikan aki langsung drop. Kemungkinan ini juga masalah kabel-kabel yang belum sempat saya cek seluruhnya, mungkin ada yang bocor sehingga dalam waktu segitu aki sudah drop. Dalam kondisi spt itu, mau tidak mau aki harus saya charge dulu, karena klo dipake riding, pelu lebih dari 3-4 jam aga penuh akinya.

Riding harian dengan beban minimal, saya mendapatkan tegangan 13,5 – 14,5v yang terbaca di voltmeter. Berarti aki kondisi penuh nihhh. saya usahakan setiap pagi selalu menyalakan pake engkol dan dibawa riding antara 15-30 menit agar aki mendapat supply. 

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.