Pilihan akhirnya jatuh ke New Scorpio Z

,

Dihadapkan beberapa pilihan untuk memboyong “kuda” baru sebagai pendukung mobilitas kerja yang makin jauh. Setelah kurang lebih 7 tahun kebersamaan dengan HSX 125D, mungkin sudah saatnya bagi sang penjelajah buat beristirahat untuk tak menempuh lagi jarak yang terlalu jauh.

HSX 125D

Beberapa pilihan di depan mata, ditimbang kiri kanan depan belakang mana kira-kira yang terbaik untuk dipinang dan diboyong ke rumah.

Honda CitySport 1 aka CS1

Pic dari: mobypicture.com

Performa yang jempolan namun apalah daya sang istri tidak suda dengan modelnya. Kata banyak orang di blog lebih mirip domba garut. hehe.. padahal desain seperti ini saya suka karena mirip2 ama yang di dakkar dan motor touring khas Eropa.

Yamaha New Vixion Lightning

Pic dari: tmcblog.com

Selain inden yang cukup lama, tanpa pegangan di belakang menonjol keluar mengurungkan niat saya buat memboyong motor ini. Pengalaman istri pernah jatuh naik motor yang pegangan belakangnya tidak dipasang, atau dalam hal ini pegangan boncenger di NVL tidak berupa besi seperti motor batangan pada umumnya. Hal ini maklum karena NVL adalah  murni sport jadi untuk mengejar penampilan, memang kalau dibikin seperti biasa jadinya wagu.

Honda Tiger

Pic dari: popularautomotives.blogspot.com

Kasus tangki bocor menjadi momok tersendiri. saya naksir yang versi asimetris head lamp alias “moto picek”, namun di pasaran ternyata sudah tidak ada atau mungkin ada tapi langka.

Yamaha Byson

Pic dari: dapurpacu.tumblr.com

Entah kenapa saya cuman ga suka aja ama byson. Tangki kondom begitu mengecewakan saya saat impresi pertama saya mengira tangki yang lumayan keren dan berotot ternyata cuman kondom nya aja.

Honda New Megapro

Pic dari: proud2rideblog.com

Jelas coakan frame jadi alasan utama kenapa motor ini saya nilai tidak 100%. Memang sih, coakan itu adalah desain dari sononya dan sudah diberi plat tebal. Cuman rasanya gimana gitu, ga ngeh aja.

Yamaha New Scorpio Z

newpio

Akhirnya pilihan jatuh ke Yamaha New Scorpio Z. Dengan harga yang pas menurut kantong saya seimbang dengan performa 225cc yang cukup buat saya. Desain cruiser yang pas untuk jarak jauh. Meski dihantui shock ambles, mesin meler dsb, desain kebapak-bapakan (dari pada cap Alay), tidak mengurungkan niat saya ambil ini motor. Istri pun juga setuju dan oke. 😀 So, tanggal 25 kemarin saya pinang dan boyong si kalajengkin merah ini ke rumah. Semoga betah di rumah yach 😀

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.