Tips Aman Dan Nyaman Berkendara Melewati Jalur Alternatif

,

Lain kakak, lain juga adiknya. Kalau adik saya Ki Salim (AromaRpm.Com) lebih suka Sport Style dengan rute mulus – mulus biar dapet moment speed freak nya, maka kalau saya lebih suka jelajah lewat pegunungan, jalur alternatif, semi offroad, dan pokoknya yang sifatnya “trabas – trabas” lewat pedesaan dan kadang lewat tengah hutan.

Persiapan

Siapkan Peta / GPS

Peta apalagi GPS bukan barang mewah lagi, bahkan dengan smartphone Android yang murah pun rata-rata sudah ada fitur GPS nya. Dengan GPS ini coba rencanakan jalur yang ingin dilewati berikut alternatif jalur lainnya jika rute utama tidak bisa dilalui. GPS ini bisa kita manfaatkan untuk navigasi. Seperti Galmin saya dulu yang saya fungsikan layaknya Garmin.

Navigasi dengan Google Maps di Android

Lakukan T-CLOCS & Siapkan Tools

Untuk motor yang mau dipake, lakukan T-CLOCS untuk memastikan motor dalam kondisi terbaiknya. Dan ini hukumnya WAJIB. Apa itu T-CLOCS dan bagaimana prosedur dapat sampeyan baca disini. Untuk tools, bawalah peralatan standard semisal kunci-kunci, obeng, busi cadangan, lampu cadangan, ban dalam cadangan, beberapa kabel ties mungkin berguna, senter, charger hp dan mungkin peralatan lainnya yang intinya biasa dipake untuk perbaikan ringan. Pastikan juga tangki BBM penuh, soalnya di jalur yang akan kita lewati mungkin minim sekali yang jual BBM. Tidak ada salahnya kita bawa cadangan BBM meski cuman 1 liter, tapi pastikan dikemas yang baik dan tidak mudah bocor.

Fisik Prima

Pastikan kondisi fisik kita sebagai pengendara prima. Kalau perlu check-up ke dokter. Karena planning kita adalah jalan alternatif yang tidak bisa diduga kondisi jalannya, maka fisik yang prima adalah sebuah keharusan. Gak lucu kalau fisik baru ga begitu sehat, tapi kita nekat lewat jalan semi offroad, bisa ga baik efeknya.

Peralatan Penunjang Keselamatan & P3K

Jangan lupa lengkapi diri dengan peralatan penjunjang keselamatan seperti Helm yang masih layak pakai, Jacket Windproof/Waterproof, Sepatu Boot, Protector, Kotak P3K, obat-obatan, dan beberapa vitamin mungkin akan berguna di jalan. Jalur yang tidak mulus, mungkin akan menambah resiko kita untuk terjatuh, maka dari itu protector semacam Knee Protector penting sekali untuk meminimalisir cedera.

Bekal Logistik

Jalan alternatif dimungkinan ga begitu banyak tempat singgah buat cari bekal logistik. Tempat singgah seperti mini market juga mungkin terbatas. Tidak ada salahnya bawa beberapa bekal terutama minuman dan makanan kecil. Dirumah habis ada hajatan, nasi tumpeng jangan dibawa, kalau misal mau bawa makanan berat cukup dibungkus sekedarnya aja. 🙂

Sebelum berangkat jangan lupa berdoa biar perjalanan selamat sampai tujuan.

 On The Way

Bertanya

Jangan sungkan untuk bertanya pada penduduk sekitar. Meski kita bawa GPS, jangan terlalu dipercaya. GPS kadang tidak ngasih tahu jalannya bisa dilewati atau tidak. Misalnya daerah rawan bencana longsor, paling bijak tanya aja ama penduduk sekitar tentang kondisi jalan di rute yang kita lewati. Kadang kita terlalu pede atau mungkin terlalu jaim buat bertanya, tapi akhirnya “misuh-misuh” sendiri pas tersesat. Makanya jangan ragu buat bertanya sekalian mengakrabkan diri.

Jalur yang terkadang unpredictable, bisa kondisi aspal yang sudah rusak alias semi offroad atau bahkan full ofroad

Hindari Malam Hari

Sebisa mungkin hindari kondisi malam, terutama kalau rute belum pernah dilewati sebelumnya. Kalau ragu buat jalan terus, stop dan istirahat. Cari tempat istirahat yang nyaman dan ramai, bisa sekedar menumpang di rumah penduduk sekitar, masjid atau musholla, polsek, kodim, atau mungkin SPBU. Namun jika memutuskan untuk terus, sebisa mungkin gabung dengan rombongan pengendara lainnya.

Perjalanan malam hari menuntut konsentrasi lebih. Saya, Ki Salim AromaRPM (jaket hitam merah) dan teman-teman ketika istirahat untuk buka puasa di sekitaran Secang.

Kondisi Darurat

Usahakan tetap tenang. Misal ban kempes, berhentilah di tempat yang ramai. Bila kondisi darurat terjadi malam hari, misal terjatuh atau accident lainnya, senter yang kita bawa bisa kita pakai untuk memberikan tanda, selain untuk penerangan.

Selalu Waspada

Intinya selalu perhatikan kondisi sekitar kita. Tidak jarang orang yang berniat jahat karena adanya kesempatan. Di jalur – jalur sepi kadang terkenal adanya begal dan perampok. Jadi waspada dan selalu perhatikan orang – orang yang kita temui di jalan. Tidak semua orang jahat, namun juga tidak semua orang punya niat baik.

Jalur melintasi hutan, tetap waspada. Usahakan berkedara dengan membentuk rombongan

Keuntungan & Kerugian

Beberapa keuntungan dan kerugian ketika memutuskan untuk melewati jalur anternatif antara lain:

Track bisa lebih pendek, tapi bisa juga lebih jauh. Mungkin lebih pendek namun jalur lebih curam, banyak belokan, kondisi jalan jelek. Namun kadang lebih jauh, jalan lebih mulus dan pastinya jarang terjebak macet. Misalkan jalur Subah – Limpung – Sukorejo – Temanggung – Salatiga. Pemandangan indah dapat ditemui disini, tidak seperti jalur pantura yang hiburannya cuman truk – truk besar, bus yang kadang ugal-ugal an ataupun kalau aps lagi “bejo” dapat hiburan dangdutan ala pantura berikut penyanyi yang “tahu sendiri” lah. ha ha ha

Orang orang daerah pekerbebunan teh ini “grapyak” sekali. Ramah diajak berbincang bincang dan memberi informasi akurat kondisi jalur yang akan dilalui berikutnya

Meski beberapa jalur rawan kejahatan, namun ada juga jalur yang meski berat ditempuh namun terbayar lunas dengan sambutan dari penduduk sekitar yang luar biasa ramah. Misalnya di jalur Pekalongan – Wonosobo via Batur. Di sepanjang jalan pedesaan, luar biasa ramah para penduduknya. Karena mungkin ga setiap hari ada pengendara lewat dengan attribut turing lengkap, plat juga dari daerah yang jauh, jadi klo istilah jawanya “semanak”, dan saya rasakan itu. Bahkan ketika kita numpang istirahat, tak jarang meski cuman segelas minuman jadi sambutan yang hangat. Tapi sekali lagi tetap waspada, itu harus.

Pemandangan yang kadang tidak bisa dinikmati ketika melintasi jalur standar

Bagi saya yang memang hoby melintasi jalur seperti ini, cukup mengasyikkan. Namun mungkin buat Anda pembaca yang mungkin karena faktor tertentu seperti kemacetan lalu lintas sehingga memaksa Anda untuk mau tidak mau lewat jalur alternatif, cobalah untuk menikmati sambil itung-itung berwisata. Meski mungkin jarak & waktu tempuh lebih panjang, tapi banyak jalur alternatif menawarkan pesona alam yang luar biasa.

Keep safety riding dan mungkin ada pengalaman dan tips lainnya yang mungkin berguna untuk kita semua, monggi dibagi di kolom komentar. Terima kasih.

1 reply

Trackbacks & Pingbacks

  1. […] yang saya tempuh merupakan jalur alternatif yang melewati pedesaan bahkan hutan. Ada yang tanya kenapa tidak lewat pantura? Saya jawab ngeri […]

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.